Wednesday, March 17, 2010

DDP 17 : Setia dalam Perkara Kecil

Bacaan terambil dr Matius 25:14-30 (The Message Bible)

Cerita yang sudah cukup sering didengar, banyak yg sudah mengkhotbahkan & share tentang kisah ini - biasanya dikenal sebagai "perumpamaan talenta" yang digunakan untuk motivasi. Dari terjemahan The Message Bible ada bbrp hal menarik yang saya temukan.

"It's also like a man going off on an extended trip. He called his servants together and delegated responsibilities.

God delegates responsibilities to every people. Banyak org yg kadang-kadang ngga menyadari bahwa banyak hal yang sudah Tuhan tempatkan dalam diri / disekitar mereka yang harusnya menjadi tanggung jawab mereka. Banyak kali kita berharap untuk dipercaya lebih oleh Tuhan padahal sebenarnya banyak hal yang sudah Tuhan percayakan kedalam hidup kita yang sering kita sia-siakan. Biasanya kita fokus kepada hal-hal yang spektakuler, yang terlihat keren, yang besar - padahal segala kepercayaan yg besar itu selalu dimulai dari diselesaikannya kepercayaan-kepercayaan kecil dengan baik.

To one he gave five thousand dollars, to another two thousand, to a third one thousand, depending on their abilities. Then he left.
Tuhan tidak sembarangan membagi tanggung jawab kepada masing-masing orang. Semua tanggung jawab itu diberikan berdasarkan kemampuan mereka pada saat tertentu. Tentu saja seorang ibu tidak akan membiarkan anaknya yang baru berusia 3 tahun untuk memasak di dapur menggunakan pisau oleh karena dia tau dengan jelas bahwa anaknya belum mampu, jadi biar bagaimanapun sang anak merengek minta tanggung jawab itu - si ibu pasti tidak akan memberinya. Bukan masalah si ibu kejam & tidak mau menuruti keinginan anaknya - cuma si ibu tahu yang terbaik. Demikian juga halnya dengan Tuhan dan kita. Kita sering berdoa untuk sesuatu yang besar terjadi dalam hidup kita, namun sepertinya doa itu cuma sekedar "numpang naik di atap trus turun lagi" sama sekali ngga nyampe kepada Tuhan - trus kita PROTES .. katanya telinga Tuhan tidak kurang tajam, tangan Tuhan tidak kurang panjang.. tapi kok begini ... --> harusnya kita lebih introspeksi - sudah pantas belum kita memperoleh hal yang kita doakan tersebut - kalo belum ya jangan protes.. kembangkan dulu kepercayaan Tuhan karena kita bertanggung jawab akan hal-hal yang sudah dipercayakanNya - (mis: seorang pemusik harus tetap latihan walaupun belum diangkat)

Right off, the first servant went to work and doubled his master's investment.
The second did the same.
But the man with the single thousand dug a hole and carefully buried his master's money.
Kedua hamba yg pertama langsung bertindak untuk mempertanggung jawabkan kepercayaan sang Tuan. Mereka tidak menunggu-nunggu lagi dan langsung bekerja, berbeda dengan hamba ketiga yang dengan sangat hati-hati menggali lubang untuk menyimpan uang tersebut tanpa terpikir sekalipun bahwa dia harus bekerja untuk mempertanggung jawabkan kepercayaan dari tuannya tersebut. Mungkin dia iri, soalnya dia cuma dapet kepercayaan yang paling kecil, ga berarti, ga sebanding dengan yang lainnya - padahal Tuannya sama sekali tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain - Toh hamba yang beroleh 2 talenta diperlakukan sama dengan hamba yang beroleh 5 talenta. Kebiasaan untuk membanding-bandingkan diri dengan orang lain inilah yang sering menjadi penghambat kita untuk menuntaskan TANGGUNG JAWAB yang Tuhan berikan - padahal setiap orang memiliki bagiannya masing2. - Tuhan melihat proses, bukan cuma hasil akhir.

"After a long absence, the master of those three servants came back and settled up with them.
The one given five thousand dollars showed him how he had doubled his investment.
His master commended him: 'Good work! You did your job well. From now on be my partner.'
"The servant with the two thousand showed how he also had doubled his master's investment.
His master commended him: 'Good work! You did your job well. From now on be my partner.'
Perlakuan yang sama diterima oleh kedua hamba ini walaupun secara hasil jauh berbeda namun secara proses mereka sudah melakukan proses yang sama "doubled his investment" / mempertanggungjawabkan kepercayaan itu 2x lipat. lihat point di atas. Yang menarik adalah.. ketika sebuah kepercayaan dapat dipertanggungjawabkan.. maka Tuhan ngga akan tanggung-tanggung memberikan promosi BESARRR.. bahkan mungkin yang ngga pernah kita pikir akan dapatkan ketika kita sedang mengerjakan tanggung jawab tersebut. Seorang pengkhotbah besar pernah bercerita bahwa kepercayaan yang Tuhan berikan kepadanya (Karunia kesembuhan, dll) dimulai dari "setia membereskan bangku gereja". SERVANT becomes PARTNER


"The servant given one thousand said, 'Master, I know you have high standards and hate careless ways, that you demand the best and make no allowances for error.
I was afraid I might disappoint you, so I found a good hiding place and secured your money. Here it is, safe and sound down to the last cent.
"The master was furious. 'That's a terrible way to live! It's criminal to live cautiously like that! If you knew I was after the best, why did you do less than the least?
Hamba ketiga sepertinya terlihat mengenal Tuannya dengan baik, namun dia gagal untuk melihat bahwa Tuannya sudah memberikan kepercayaan kepada dia supaya dia bisa membuktian bahwa dia mampu, sayangnya dia melepaskan kesempatan itu.


The least you could have done would have been to invest the sum with the bankers, where at least I would have gotten a little interest.
"'Take the thousand and give it to the one who risked the most. And get rid of this "play-it-safe" who won't go out on a limb.
Throw him out into utter darkness.'
Tuhan sering membawa kita ke situasi-situasi tertentu dimana kita harus melangkah dalam "risked area" supaya pada saat itu kita bisa bergantung sepenuhnya kepada DIA sehingga pada saatnya promosi itu akan datang ke dalam kehidupan kita.

Ditutup dengan ayat 23

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.


Percayalah bahwa Tuhan mengetahui setiap rencana yang ada padaNYA mengenai kita yaitu rencana masa depan yang penuh dengan harapan apabila kita mau berjalan sesuai dengan prosesnya Tuhan sehingga pada waktunya KEPERCAYAAN yang besar itu diletakkannya dalam kehidupan kita.

AMIN


No comments: